Oleh-oleh PIR34 : "Urat Nadi Takut" yang Terputus

, , 6 comments
Prof. Inu saat memberi kuliah PIR34

Saya tak menyangka, dengan ikut PIR34 lalu, akan ketemu dengan banyak tokoh besar. Salah satunya Prof. Inu Kencana. Namanya booming saat terbongkarnya kasus IPDN 2007.

Tentu saya takjub saat beliau berkisah bahwa ia seorang diri membongkar banyak hal yang keliru di dalam instansinya. Dari kekerasan fisik (yang mengakibatkan puluhan mahasiswa IPDN meninggal), pelacuran, hingga praktik aborsi.
Tentu saya takjub saat beliau berkisah bahwa ia tak takut. Meski dipecat, dimusuhi dan konsekuensi kebenaran lainnya. Orang seperti beliaulah kita mesti meniru: yakni orang yang "urat nadi takut" nya sudah putus. Semangat dan keberaniannya yang mengucur deras berasal dari satu sumber, yakni karena Semangat Qur'an.
Begitu jujur. Jujur ucapannya bahwa yang hitam memang harus dinilai hitam. Yang putih memang mesti dicap putih. Tidak ada abu-abu.

Begitu jujur. Jujur perilakunya. Bahwa jika tindakan itu salah maka harus dihentikan. Tidak memendam kebenaran. Pun tidak menyembunyikan keburukan. Semua terlihat sangat jujur dalam ucapan dan perilakunya.

Beliaulah contoh, kawan. Hidup memang semestinya BERANI. Dan lagi-lagi saya kembali terngiang, "kejahatan terjadi karena banyak orang baik yang diam."

Sukoharjo, 6 Syawal 1437 H
@mkusmias yang belajar untuk Berani

6 comments:

  1. Keberanian Pak Inu Kencana sungguh patut untuk dicontoh bagi para pemuda, khususnya alumni PIR😃

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yaps... Betul Mr. Kamba... Alumni PIR perlu menokohkan beliau nih utk publik. Tentu agar lebih banyak orang lagi yang #BeraniBenar... 😊😊

      Delete
    2. Yaps... Betul Mr. Kamba... Alumni PIR perlu menokohkan beliau nih utk publik. Tentu agar lebih banyak orang lagi yang #BeraniBenar... 😊😊

      Delete
  2. ini keren, tp kenapa tidak komplit ceritanya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pengen tahu komplitnya pak ? Ikutan PIR ramadhan depan... Hehe

      Delete
    2. Pengen tahu komplitnya pak ? Ikutan PIR ramadhan depan... Hehe

      Delete